0
ANALISIS SISTEM REQUIREMENT PADA PROSES BISNIS TRADISIONAL DI SHOWROOM DAMAI MOBIL DENGAN MODEL ALIRAN KERJA (WORKFLOW) UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PERUSAHAAN
Posted by Muel
on
00.21
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Proses
Bisnis
Proses bisnis adalah suatu cara unik
dalam mengkoordinasi dan mengorganisasi aktivitas kerja, informasi dan
pengetahuan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Mengembangkan produk
baru, melayani pesanan atau merekrut karyawan merupakan contoh proses bisnis
dan cara organisasi memenuhi proses bisnisnya dapat menjadi sumber sumber
kekuatan kompetitif (Laudon, 2005).
Proses-proses yang didefinisikan sebagai
proses bisnis adalah semua proses yang berhubungan dengan lingkup tanggung
jawab suatu unit organisasi dan juga yang bukan namun berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit organisasi tersebut. Selain itu,
Proses bisnis adalah sejumlah aktivitas yang mengubah sejumlah input menjadi sejumlah
output (barang dan jasa) untuk orang-orang lain atau proses yang menggunakan
orang dan alat (Indrajit, 2002).
Proses bisnis adalah sebuah kelompok
aktivitas yang saling berkaitan yang menggunakan sumber daya organisasi untuk
mendukung hasil yang telah menjadi tujuan organisasi. Sebuah proses bisnis yang
baik tidak hanya sebuah proses bisnis yang menghasilkan biaya yang lebih murah,
proses yang lebih cepat dan hasil yang lebih terpercaya.
Menurut Indrajit (2002), seluruh proses
bisnis dalam sebuah perusahaan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Proses
bisnis utama
Proses bisnis utama atau proses bisnis inti adalah
sejumlah rangkaian proses bisnis yang
terkait langsung dengan usaha penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan
kepada pelanggan.
2. Proses
bisnis pendukung
Beragam rangkaian proses pendukung atau supporting process adalah sejumlah
aktivitas di dalam perusahaan yang bertujuan untuk membantu terselenggaranya
proses bisnis utama secara baik.
Perbedaan proses bisnis utama dan
proses bisnis pendukung dibedakan berdasarkan sejumlah karakteristik dan
perspektif, seperti:
1. Proses
utama merupakan sebuah aktivitas yang memiliki nilai tinggi karena berkaitan
langsung dengan usaha penciptaan nilai terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya. Sementara proses pendukung merupakan
aktivitas tanpa nilai karena keberadaannya yang tidak terlihat dari sisi
pelanggan.
2. Proses
utama terkait dengan sumber pendapatan perusahaan, sementara proses pendukung
berasosiasi dengan sumber pengeluaran perusahaan.
3. Proses
utama merupakan inti atau fokus persaingan bisnis antara satu perusahaaan
dengan perusahaan lainnya karena berkaitan dengan kompetensi yang utama yang
dimiliki perusahaan, sementara proses pendukung tidak lain hanyalah aktivitas
penunjang semata sehingga banyak perusahaan yang memutuskan untuk
mengalihdayakan aktivitas ini ke pihak mitra bisnis lain.
4. Proses
utama merupakan rangkaian aktivitas yang sangat kritikal bagi perusahaan karena
disinilah terletak urat nadi
usaha yang sebenarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat
eksis dalam bisnis karena melakukan proses utama tersebut.
2.2 Definisi System
Requirements
System requirements
/ persyaratan sistem adalah menentukan apa yang seharusnya dikerjakan oleh
sistem informasi atau properti serta kualitas apa yang harus dimiliki oleh
sistem (Whitten, 2004).
1.
Persyaratan sistem
diperlukan untuk mengetahui apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan dan diinginkan
oleh pengguna dari sistem yang baru.
2. Untuk
mengetahui persyaratan sistem maka yang pertama dilakukan adalah penemuan
persyaratan, yaitu mengidentifikasi, menganalisis dan memahami persyaratan
pengguna atau apa yang pengguna inginkan untuk dilakukan oleh sistem tersebut.
Tujuan analisis
persyaratan sistem adalah untuk mengidentifikasi kemampuan sistem yang
diperlukan dengan mengenali sistem baru apa yang harus dikerjakan untuk
efisiensi operasional.
Tahapan
proses dalam analisis persyaratan sistem sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
dan menyatakan persyaratan sistem
Pada
tahap ini untuk mengidentifikasi sasaran peningkatan sistem dan menterjemahkan
sasaran tersebut ke dalam outline :
a. Persyaratan
fungsional (deskripsi mengenai aktivitas dan layanan yang harus
diberikan/disediakan oleh sebuah sistem) Persyaratan fungsional sering
diidentifikasikan dalam istilah input,
output, proses dan data tersimpan
yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan sistem.
b. Persyaratan
non fungsional (deskripsi mengenai fitur, karakteristik, dan batasan lainnya
yang menentukan apakah sistem memuaskan atau tidak) Persyaratan non fungsional
meliputi performa (throughput dan
waktu respon).
2. Membuat
prioritas persyaratan sistem
Pada
tahap ini sangat penting untuk mengetahui persyaratan-persyaratan yang lebih
penting daripada persyaratan lainnya. Membuat prioritas persyaratan dapat
menggunakan “time boxing” dengan
membagi persyaratan menjadi “potongan-potongan” yang dapat diimplementasikan
dalam satu periode waktu dan membantu prioritas dapat ditetapkan dengan jelas.
Analis
sistem memfasilitasi membuat prioritas persyaratan. Pemilik sistem dan pengguna
menetapkan prioritas aktual.
3. Memperbarui
atau memperhalus rencana proyek
Lingkup
proyek adalah target yang berubah. Setelah mengidentifikasi pesyaratan sistem
bisnis, maka pada fase ini akan menetapkan kembali pemahaman mengenai lingkup
proyek dan memperbarui rencana proyek untuk melakukan penyesuaian. Pertimbangan
dilakukan untuk mengetahui kemungkinan bahwa sistem baru mungkin lebih besar
daripada yang semula diharapkan, sehingga harus menyesuaikan jadwal, anggaran
atau lingkup.
4. Mengkomunikasikan
pernyataan persyaratan
Pada
fase ini mengkomunikasikan persyaratan dan prioritas kepada komunitas bisnis.
Komunikasi merupakan sebuah proses yang menjadi mediasi bagi berbagai opini
yang berbeda. Keterampilan antar personal, komunikasi dan negosiasi sangat
penting dalam fase ini.
Proses dalam menemukan persyaratan
adalah proses resmi yang menggunakan
penelitian, pertemuan, wawancara, kuesioner, sampling, dan teknik lain untuk mengumpulkan informasi mengenai
masalah, persyaratan dan preferensi sistem disebut juga pengumpulan informasi.
Terdapat tujuh teknik dalam penemuan fakta untuk menemukan persyaratan:
a.
Sampling
terhadap dokumentasi, form atau database yang ada
Sampling
merupakan mengumpulkan fakta dari dokumentasi yang ada untuk mendapatkan
informasi yang lebih luas untuk menentukan apa yang terjadi dalam sistem.
b.
Meneliti dan
mengunjungi situs
Teknik kedua ini adalah
mencari domain masalah, meliputi kunjungan ke perusahaan atau departemen lain
yang memiliki masalah yang serupa.
c.
Observasi lingkungan
kerja
Mengumpulkan
fakta-fakta dengan mengobservasi orang saat bekerja atau melakukan aktivitas
untuk mempelajari sistem. Persiapan dalam melakukan observasi :
·
Bagaimana data harus
diambil
·
Apakah perlu memiliki form khusus untuk mencatat data dengan
cepat
·
Apakah individu yang
diobservasi akan terganggu dengan orang yang akan mengamati dan mencatat
kegiatan mereka
·
Kapan periode operasi
lambat, normal, dan puncak untuk tugas yang sedang diobservasi
d. Wawancara
Penelusuran dan
pengumpulan fakta berupa informasi dari individu / orang melalui interaksi
tatap muka langsung.
e. Prototyping
Merupakan tindakan
membuat representative skala kecil
atau model kerja dari persyaratan pengguna untuk menemukan atau menguji persyaratan
tersebut.
f. Joint
requirements planning
Proses yang dilakukan
dengan mengadakan pertemuan kelompok terstruktur dengan tujuan menganalisis
masalah dan mendefinisikan persyaratan.
2.3 Model
Aliran Kerja (Workflow)
Model aliran
kerja (workflow) merupakan spesifikasi
atau konstruksi solusi teknis dan representasi dari aliran kerja untuk
persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Dalam kegiatan
analisis diperlukan penggambaran model sistem yang sedang berjalan. Analisis model
aliran kerja dapat dilakukan dengan dua cara (Hollingsworth, 1995), yaitu:
1. Geographic
flowchart
Penggunaan Geographic
flowchart bertujuan untuk
menganalisis aliran fisik dari aktivitas, sehingga waktu yang digunakan untuk
melakukan sebuah kegiatan dapat ditekan seminimum mungkin. Dari hasil analisis
dapat diketahui bagaimana gambaran nyata dari sistem sesuai dengan peta yag
ada.
2.
Functional flowchart
Metode Functional flowchart digunakan untuk
memberikan gambaran tentang pemborosan sumber daya pada organisasi karena
proses bisnis yang tidak efisien dan efektif.
Posting Komentar